silahkan yang mau download juz ke 30 (amma)
tv online
my partner site
Selasa, Mei 08, 2012
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
PADA TN. M DENGAN DIAGNOSA MEDIS
GAGAL NAFAS ET CAUSA DECOMP CORDIS
1) PENGKAJIAN
• IDENTITAS KLIEN
• NAMA PASIEN : BP. M
• UMUR : 25 TAHUN
• PEKERJAAN : SWASTA
• ALAMAT : Edited
• DX. MASUK : DECOMP CORDIS
2) RIWAYAT KEPERAWATA
KELUHAN UTAMA : SESEG
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
SESEG SEJAK TADI PAGI, BATUK (-), CHEST PAIN (-) BAB CAIR SEJAK 7 HARI YANG LALU, LENDIR (-) DARAH (-) MUAL (-) MUNTAH (+)
DEMAM (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :
TTV : TD : 94/67 NADI : 132 X/MENIT R: 32X/MENIT
3) PENGKAJIAN FOKUS
AIR WAY : PENUMPUKAN SECRET
BREATHING : SPONTAN
- TAKIPNEU : TIDAK
- WHEEZING : YA
- DYPSNEU : YA
- RONCHI : YA
- DISTRES PERNAFASAN : YA
PERNAFASAN CUPING HIDUNG DAN DIAGFRAGMA
CIRCULATION : TD : 94/67 NADI : 132X/MENIT RR: 32X/MENIT
Papil edema,letargi
Urin : -
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
KEPALA
-INSPEKSI : SIMETRIS, TIDAK ADA LUKA DAN
HEMATOM , RAMBUT HITAM
LEHER : pembesaran vena jugularis
THORAX
A. CARDIAC : BUNYI S3 DAN S4 (-) : REGULAR DAN
TACHICARDI
B. PULMO
- INSPEKSI : DBN
- PALPASI : DBN
- PERKUSI : DBN
- AUSKULTASI : WHEEZING (+) RONCHI (+)
ABDOMENT
- INSPEKSI : ASITES
- AUSKULTASI : PERISTALTIK 12 x/MNT
- PALPASI : TAK ADA NYERI TEKAN
- PERKUSI : TYMPANI (-)
EXSTERMITAS
ATAS BAWAH : EDEMA
TERPASANG INFUS DI EXSTERNITAS KANAN
RL 10 TPM
DATA PENUNJANG
A. LABORAT YANG ABNORMAL
WBC : 24.2 109/ LITER
GRANULOSIT : 21.1 109/ LITER
LYMFOSIT : 7,3%
CREATININ : 2,65
UREUM : 55
AST : 547
Therapi yang diberikan
Rl loading 250 cc lanjut 20 tpm
Cefotaxim 2x 1 gram
Ranitidin 2x1 ampul
Ondansetron 3 x 1 ampul
Lasik 20.0.0 mg
ANALISA DATA
NO TGL/JAM DATA ETIOLOGI MASALAH
2 9-2-2012
19.30 S :
O : Klien tampak pucat,terdapat suara paru whezing dan ronchi
TD : 94/67 mmhg
N : 132 x/mnt
RR : 32 x/mnt Abnormalitas ventilasi perfusi sekunder terhadap hipoventilasi Gangguan pertukaran gas
NO TGL/JAM DATA ETIOLOGI MASALAH
3 9-2-2012
19.30 S :
O : Klien tampak gelisah,letargi
TD : 94/67 mmhg
N : 132 X/mnt
RR : 32 X/mnt Penurunan curah jantung Ketidak efektifan perfusi jaringan
NO TGL/JAM DATA ETIOLOGI MASALAH
4 9-2-2012
19.30 S :
O :edem extermitas atas bawah
Papil edem +
Urin : - Kelebihan volume cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
GANGGUAN KEBERSIHAN JALAN NAFAS BERHUBUNGAN DENGAN PENUMPUKAN SECRET AKIBAT HILANGNYA KEMAMPUAN MENELAN
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF B/D PENURUNAN EKSPANSI PARU
GANGGUAN PERTUKARAN GAS B/D ABNORMALITAS VENTILASI PERFUSI SEKUNDER TERHADAP HIPOVENTILASI
GANGGUAN PERFUSI JARINGAN B/D PENURUNAN CURAH JANTUNG
KELEBIHAN VOLUME CAIRAN B/D RETENSI NATRIUM DAN AIR
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
GANGGUAN KEBERSIHAN JALAN NAFAS BERHUBUNGAN DENGAN PENUMPUKAN SECRET AKIBAT HILANGNYA KEMAMPUAN MENELAN
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan kebersihan jalan nafas pasien terjaga
Kriteria hasil:
Gangguan kebersihan jalan nafas teratasi
Tidak ada penumpukan secret
Intervensi:
Posisikan pasien dalam keadaan kepala ekstensi
Pasang mayo (endotracheal tube)
Lakukan suction
Implementasi:
Memposisikan kepala pasien dalam keadaan ekstensi
Memberikan atau memasang mayo dimulut pasien
Membersihkan jalan nafas pasien dengan melakukan suction
Evaluasi:
S:-
O:
Jalan nafas bersih, tidak terdapat bunyi stridor
Kepala pasien dalam keadaan ekstensi
Terpasang mayo dimulut
A: masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkantindakan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
Tujuan tindakan:
Setelah dilakukan tindakan pasien dapat mempertahankan pola nafas yang efektif
Kriteria hasil:
Pasien menunjukkan
*frekuensi, irama dan kedalaman pernafasan normal
*adanya penurunan dyspneu
*analisa gas darah dalam batas normal
Intervensi:
Kaji frekuensi, kedalaman, dan kualitas pernafasan serta pola nafas
Kaji tanda vital dan tingkat kesadaran tiap jam
Monitor pemberian tracheostomy bila PaCO2 50mmHg atau PaO2 <60mmHg
Berikan oksigen dalam bantuan ventilasi dan humidifier sesuai advis
Kolabura dengan dokter anestesi untuk pemasangan ET
Pantau dan catat hasil pemeriksaan AGD
Auskultasi dada untuk mendengarkan bunyi nafas tiap jam
Pertahankan tirah baring dengan head up 30 s/d 45 derajat untuk mengoptimalkan pernafasan
Berikan bantuan ventilasi mekasik bila pasien memperlihatkan keletihan atau depresi mental atau sekresi menjadi
sulit diatasi
Implementasi:
mengkaji frekuensi, kedalaman, dan kualitas pernafasan serta pola nafas
mengkaji tanda vital dan tingkat kesadaran tiap jam
Memberikan oksigenasi via NRM 7-10lt/menit
Melakukan kolaburasi dengan dr spesialist Anestesi untuk pemasangan ET
Melakukan auskultasi dada
Memberikan posisi tidur semifowler
Evaluasi:
S : (-)
O:
RR:32x/mnt tachipneu,pernafasan menggunakan cuping hidung and diagfragma TD: 94/67, N:132, RR: 32x/mnt,
kesadaran sopor,gelisah,
tidak kooperatif Terpasang ET no 7.5
Oksigen via juction rise 10lt/mnt Whezzing (-) ronchi (+)
Pasien dalam posisi semi fowler
ANALYSE : MASALAH BELUM TERATASI
PLAN : TERUSKAN TINDAKAN
Gangguan pertukaran gas b.d abnormalitas ventilasi perfusi sekunder terhadap hypoventilasi
Tujuan tindakan:
Setelah dillakukan tindakan keperawatan pasien dapat mempertahankan pertukaran gas yang adekuat
Kriteria hasil:
Bunyi nafas bersih
Warna kulit normal
Gas-gas darah dalam batas normal
Intervensi:
Kaji tanda dan gejala hipoksia dan hiperkapnia
Kaji tanda vital, tingkat kesadaran dan laporkan tiap jam pada dokter
Pantau dan catat pemeriksaan AGD
Tinjau kembali pemeriksaan rontgen thorax
Pantau irama jantung
Berikan cairan parenteral sesuai advis
Kolaburasi untuk pemberian obat: bronchodilator, antibiotik, steroid
Implementasi:
mengkaji tanda dan gejala hipoksia
Mengkaji VT dan tingkat kesadaran
Memantau irama jantung
Melakukan kolaburasi pemberian cairan parenteral, RL loading 150cc lanjut 20tpm
Kolaburasikan pemberian lasix 20mg/iv
Evaluasi:
S : (-)
O: BUNYI PARU MASIH RONCHI (+)
WHEEZING (-)
WARNA KULIT PUCAT TANDA VITAL TIDAK ADA PERBAIKAN CENDERUNG MENURUN
ANALYSE : MASALAH TIDAK TERATASI
PLAN : CONSUL DR ANASTESI
ADVIS : PASIEN DINYATAKAN DNR (DETH NON RESUSITATION)
Kelebihan volume cairan b.d retensi natrium dan cairan
Tujuan tindakan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan balance cairan pasien mengalami perbaikan
Kriteria hasil:
TTV normal
Balance cairan dalam batas normal
Edem pulmo teratasi
Intervensi:
Monitor input dan output cairan tiap jam
Kaji tanda dan gejala penurunan curah jantung
Kaji tanda kelebihan cairan
Colaburasi pemberian cairan dan elektrolit
Kolaburasi pemberian diuretic
Implementasi:
mengkaji tanda dan gejala hipoksia
Mengkaji VT dan tingkat kesadaran
Memantau irama jantung
Melakukan kolaburasi pemberian cairan parenteral, RL loading 150cc lanjut 20tpm
Kolaburasikan pemberian lasix 20mg/iv
Evaluasi:
S : (-)
O: BUNYI PARU MASIH RONCHI (+WHEEZING (-)
WARNA KULIT PUCAT
TANDA VITAL TIDAK ADA PERBAIKAN CENDERUNG MENURUN
ANALYSE :
MASALAH TIDAK TERATASI
PLAN :
CONSUL DR ANASTESIADVIS: PASIEN DINYATAKAN DNR (DETH NON RESUSITATION)
Kelebihan volume cairan b.d retensi natrium dan cairan
Tujuan tindakan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan balance cairan pasien mengalami perbaikan
Kriteria hasil:
TTV normal
Balance cairan dalam batas normal
Edem pulmo teratasi
Intervensi:
Monitor input dan output cairan tiap jam
Kaji tanda dan gejala penurunan curah jantung
Kaji tanda kelebihan cairan
Colaburasi pemberian cairan dan elektrolit
Kolaburasi pemberian diuretic
Implementasi:
Memonitor input dan output cairan
Memasang DC
Mengkaji edema dan pitting edema
Melakukan kolaburasi pemberian diuretik lasix 20mg
Evaluasi:
S : (-)
O:
KESADARAN COMA
GCS : 1-1-1
PUPIL MIDRIASIS
HAEMODINAMIK : TERUS MENURUN
ANALYSE : MASALAH TIDAK TERATASI
PLAN : LANJUTKAN TINDAKAN
Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan curah jantung
Tujuan tindakan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien mampu mempertahankan perfusi jaringan
Kriteria hasil:
Status hemodinamik dalam batas normal
Ttv normal
Tidak terjadi penurunan kesadaran
Intervensi:
Kaji status hemodinamik
Kaji tingkat kesadaran
Kaji irama EKG
Kaji sistem gastrointestinal
Implementasi:
Mengkaji penurunan perfusi jaringan
Mengkaji status hemodinamik
Melakukan dan mengkaji EKG
Mengkaji sistem gastrointestinal
Evaluasi:
S : (-)
O:
Warna kulit pasien pucat, kapiler refil >10 detik,
SPO2:89%
Irama EKG tachicardy 132x/mnt
KESADARAN COMA
GCS : 1-1-1
PUPIL MIDRIASIS
HAEMODINAMIK : TERUS MENURUN
ANALYSE : MASALAH TIDAK TERATASI
PLAN : LANJUTKAN TINDAKAN
Senin, Mei 07, 2012
ASKEP CRF
CRF
A. Pengkajian
Dasar Data Pengkajian Pasien
- Aktifitas
Gejala : Kelelahan ekstrem, kalemahan, malaise
Gangguan tidur (insomnia / gelisah atau somnolen)
Tanda : Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak.
- Sirkulasi
Gejala : Adanya riwayat hipertensi lama atau berat
palpatasi, nyeri dada (angina)
Tanda : Hipertensi, DUJ, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting pada kaki, telapak , tangan.
Nadi lemah, hipotensi ortostatikmenunjukkan hipovolemia, yang jarang pada penyakit tahap akhir.
Pucat, kulit coklat kehijauan, kuning.
Kecenderungan perdarahan
- Integritas Ego
Gejala : Faktor stress, contoh finansial, hubungan dan sebagainya.
Perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan.
Tanda : Menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian.
- Eliminasi
Gejala : Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (pada gagal ginjal tahap lanjut)
Abdomen kembung, diare, atau konstipasi
Tanda : Perubahan warna urine, contoh kuning pekat, merah, coklat, oliguria.
- Makanan / cairan
Gejala : Peningkatan berat badan cepat (oedema), penurunan berat badan (malnutrisi).
Anoreksia, nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut (pernapasan amonia)
Penggunaan diurotik
Tanda : Distensi abdomen/asites, pembesaran hati (tahap akhir)
Perubahan turgor kulit/kelembaban
Edema (umum, targantung)
Ulserasi gusi, pendarahan gusi/lidah.
Penurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tak bertenaga
- Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, penglihatan kabur
Kram otot / kejang, syndrome “kaki gelisah”, rasa terbakar pada telapak kaki, kesemutan dan kelemahan, khususnya ekstremiras bawah.
Tanda : Gangguan status mental, contah penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, stupor.
Kejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang.
Rambut tipis, kuku rapuh dan tipis
- Nyeri / kenyamanan
Gejala : Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot/ nyeri kaki
Tanda : Perilaku berhati-hati / distraksi, gelisah
- Pernapasan
Gejala : Napas pendek, dispnea, batuk dengan / tanpa sputum kental dan banyak
Tanda : Takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi / kedalaman.
Batuk dengan sputum encer (edema paru)
- Keamanan
Gejala : Kulit gatal
Ada / berulangnya infeksi
Tanda : Pruritis
Demam (sepsis, dehidrasi), normotermia dapat secara aktual terjadi peningkatan pada pasien yang mengalami suhu tubuh lebih rendah dari normal
Ptekie, area ekimosis pada kulit
Fraktur tulang, keterbatasan gerak sendi
- Seksualitas
Gejala : Penurunan libido, amenorea, infertilitas
- Interaksi sosial
Gejala : Kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran biasanya dalam keluarga.
- Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : Riwayat DM (resiko tinggi untuk gagal ginjal), penyakit polikistik, nefritis heredeter, kalkulus urenaria, maliganansi.
Riwayat terpejan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan.
Penggunaan antibiotic nefrotoksik saat ini / berulang.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan ditegakkan atas dasar data dari pasien. Kemungkinan diagnosa keperawatan dari orang dengan kegagalan ginjal kronis adalah sebagai berikut :
- Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urine, diet berlebih dan retensi cairan serta natrium.
- Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah, pembatasan diet, dan perubahan membrane mukosa mulut.
- Intoleran aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi, produk sampah.
- Resiko tinggi terhadap penururnan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan cairan mempengaruhi volume sirkulasi, kerja miokardial, dan tahanan vaskular sistemik.
- Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan akumulasi toksin dalam kulit.
- Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik, rencana tindakan, dan prognosis.
D. Implementasi
Asuhan Keperawatan bagi klien dengan kegagalan ginjal kronis
1. Membantu Meraih Tujuan Terapi
a. Mengusahakan agar orang tetap menekuni pantangan air yang sudah dipesankan.
b. Mengusahakan agar orang menekuni diet tinggi karbohidrat disertai pantangan sodium, potassium, phosphorus dan protein.
c. Menekuni makanan bahan yang mengikat fosfat.
d. Memberikan pelunak tinja bila klien mendapat aluminium antacid.
e. Memberikan suplemen vitamin dan mineral menurut yang dipesankan.
f. Melindungi pasien dari infeksi
g. Mengkaji lingkungan klien dan melindungi dari cedera dengan cara yang seksama.
h. Mencegah perdarahan saluran cerna yang lebih hebat dengan menggunakan sikat gigi yang berbulu halus dan pemberian antacid.
2. Mengusahakan Kenyamanan
a. Mengusahakan mengurangi gatal, memberi obat anti pruritis menurut kebutuhan.
b. Mengusahakan hangat dan message otot yang kejang dari tangan dan kaki bawah.
c. Menyiapkan air matol buatan untuk iritasi okuler.
d. Mengusahakan istirahat bila kecapaian
e. Mengusahakan agar klien dapat tidur dengan cara yang bijaksana
f. Mengusahakan kebersihan oral beberapa kali sehari terutama sebelum makan.
3. Konsultasi dan Penyuluhan
a. Menyiapkan orang yang bisa memberi kesempatan untuk membahas berbagai perasaan tentang kronisitas dari penyakit.
b. Mengusahakan konsultasi bila terjadi penolakan yang mengganggu terapi
c. Membesarkan harapan orang dengan memberikan bantuan bagaimana caranya mengelola cara hidup baru.
d. Memberi penyuluhan tentang sifat dari CRF, rasional terapi, aturan obat-obatan dan keperluan melanjutkan pengobatan. (Keperawatan Medikal Bedah, Barbara C. Long)
E. Evaluasi
Pertanyaan-pertanyaan yang umum yang harus diajukan pada evaluasi orang dengan kegagalan ginjal kronis terdiri dari yang berikut.
1. Apakah terdapat gejala-gejala bertambahnya retensi cairan?
2. Apakah orang menekuni pesan dietvdan cairan yang diperlukan?
3. Apakah terdapat gejala-gejala terlalu kecapaian?
4. Apakah orang menggaruk-garuk berlebihan?
5. Apakah orang tidur nyenyak pada malam hari?
6. Apakah dilakukan pencegahan infeksi, tambahan perdarahan saluran cerna?
7. Apakah orang dapat menguraikan tentang sifat CRF, rasional dan terapi, peraturan obat-obatan dan gejala-gejalayang harus dilaporkan?
Langganan:
Postingan (Atom)